Judul Lagu Horor Barat

To My Little Friends – Prilly Latuconsina

Dengarkan lagu Prilly Latuconsina ‘to My Little Friends’ di sini!

Selain berakting dalam film Danur Universe, Prilly Latuconsina turut menyanyikan soundtrack Danur 2: Maddah dengan judul ‘To My Little Friends.’ Lagu ini ditujukan untuk para sahabat hantu kecil Risa Saraswati yang ditampilkan dalam film Danur.

Pada saat rekaman lagu ‘To My Little Friends,’ Prilly Latuconsina mengatakan bahwa lagu ini merupakan hadiah untuk “mereka”—Peter, William, Jansen, Hans, dan Hendrik supaya mereka senang. “Gak nyangka, ya, lagu apapun mau dibuat spiritual sekaligus diciptain sama Teh Melly, hasilnya bagus banget. Aku yakin “mereka” senang,” ujar Prilly Latuconsina.

Lagu ‘to My Little Friends’ adalah lagu yang cukup menyeramkan, tapi dibungkus dengan genre playful. “Ini lagunya tentang aku yang nyari mereka. Aku manggil mereka. Aku cerita kalo aku manggil mereka lewat lagu kesukaan mereka. Terus aku mulai ngerasain dingin, itu tanda mereka datang. Intinya aku adalah orang yang udah capek sama manusia-manusia di sini dan pengen nemuin dunia lain yang manusianya lebih baik,” tambah Prilly Latuconsina.

TO MY LITTLE FRIENDS LYRICS

Hai para suara kemana pergi

Hai yang disana sembunyi dimana

Ku memanggilmu lewat lagu kita

Hadirlah sekarang aku membutuhkan

Dinginnya kini menusuk ke tulang

Dan ku tahu ini pertanda hadirmu

Kupejamkan mataku dan kubuka

Memastikan ini bukanlah mimpi

Dalam nafas kuselipkan harapanku

Cahaya selalu berpendar untukmu

Hai para suara kemana pergi

Hai yang disana sembunyi dimana

Ku memanggilmu lewat lagu kita

Hadirlah sekarang aku membutuhkan

Dinginnya kini menusuk ke tulang

Dan ku tahu ini pertanda hadirmu

Kupejamkan mataku dan kubuka

Memastikan ini bukanlah mimpi

Dalam nafas kuselipkan harapanku

Cahaya selalu berpendar untukmu

Bisakah kau dengar gaduh jiwaku

Selalu berharap kau baik-baik saja

Ku bernyanyi memainkan melodiku

Memanggilmu dan hanya untukmu

Karya musik atau pun lagu punya sejumlah nuansa di luar genre teknis seperti pop, rock, blues dan lain-lain. Ada yang bernuansa riang gembira, romantis, sedih, hingga... horor.

Musik atau lagu horor kerap meresahkan bila kita mendengarnya. Apalagi bila kita memutarnya ketika kita sedang sendirian di rumah atau di kost-an (khususnya bila listrik padam), kemping sendirian di tengah hutan, atau mungkin sedang bermalam di hotel atau penginapan horor.

Nah, dimana saja kah hotel horor itu? Tunggu... Judul tulisan ini tentang lagu horor, bukan hotel horor. Nanti kapan-kapan deh kita bahas hotel horornya. Tapi enggak janji ya. :D Sekarang kita membahas lagu-lagu bernuansa horor saja.

Baiklah, mendengarkan lagu-lagu bernuansa horor ketika sendiri di malam hari yang sunyi sepi membuat suasana jadi tambah creepy. Apalagi bila terdengar suara burung hantu atau lolongan serigala di kejauhan.

Muncul rasa was-was di hati, bulu roma pun berdiri. Nah, kalau sudah begini, ada baiknya kita pelan-pelan menoleh ke belakang pundak kita untuk memastikan saja bahwa kita memang sendiri atau... Hiiyy.. Ngeriii...

No no no. Tunggu, jangan lari, jangan ciut nyali. Meski membahas beberapa lagu creepy, tulisan ini ditulis ketika hati penulisnya sedang hepi. Tidak ada maksud untuk menakut-nakuti, apalagi membuat pembaca lari. Please, stay calm and cool sampai selesai membaca tulisan ini.

Karya lagu dinilai seram tidak melulu dari musiknya yang suasana yang dibangun oleh lagunya, tetapi bisa dari liriknya atau latar belakang ketika lagu itu dibuat. Lagu bernuansa creepy juga bisa berasal dari soundtrack dari sebuah film horor.

Ada banyak sekali lagu-lagu seram. Tetapi tulisan ini akan membahas sembilan lagu saja yang menurut saya paling memiliki nuansa horor. Apa saja lagu-lagu tersebut? Yuk mari.

9. "Overgrown" - James Blake

Lagu "Overgrown" dari musisi Inggris James Blake layak menempati daftar lagu horor. Lagu bergenre electronic/soul ini bernuansa mellow tapi juga sekaligus horor lantaran video musiknya yang suram dan banyak sosok hantu berkeliaran. Waduh...

Bila kita mendengar lagunya tanpa menonton video musiknya pun suasana kelam akan terbangun dengan sendirinya. Entah mengapa lagu ini terdengar begitu misterius, seakan melempar diri kita ke lembah berkabut yang sunyi tanpa ada seorang pun di sekitar kita.

Kalau kita dengarkan baik-baik, lagu ini sebenarnya artistik, gabungan antara harmonisasi musik dan vokal Blake yang unik. Lagu ini menjadi lagu pembuka album kedua Blake yang berjudul sama, yang dirilis April 2013 lalu. Lagu ini juga dirilis sebagai tunggalan kedua.

Blake terinspirasi dari puisi karya Emily Dickinson, seorang penyair Amerika Serikat, yang berjudul "All overgrown by cunning moss". Puisi itu bercerita mengenai ketidakkekalan hidup. (sumber: Songfacts). Sementara itu, lirik lagu "Overgrown" dari Blake kurang lebih bercerita tentang kesendirian seseorang hingga penghujung hidupnya.

8. "Putih" - Efek Rumah kaca

Lagu "Putih" dari band Efek Rumah Kaca memiliki kesan seram karena mungkin liriknya yang menceritakan tentang kematian.

Inspirasi lagu ini adalah salah seorang teman band yang meninggal dunia. Lagu ini menjadi salah satu track dalam album ketiga band tersebut yang berjudul "Sinestesia" tahun 2015.

Sebenarnya lagu ini terdengar santun di telinga, bergerak santai mendayu di bagian awal tapi bertempo cepat menjelang penghujung lagu.

Di pertengahan lagu, terdengar suara seorang wanita menyenandungkan atau vocalize lafal "da da da" yang terdengar seperti sinden yang sedang menyanyikan tembang Jawa.

Kalau kita dengarkan musiknya saja, lagu ini nyaman dan menenangkan. Tetapi bila kita simak baik-baik liriknya, ehem... Agak gimana gitu mendengarnya. Tapi pesan dalam lagu ini membuat kita jadi sadar kalau hidup kita tidaklah lama.

7. "Yes I Know" - Memory Tapes

Musisi Amerika Dayve Hawk, atau yang bernama panggung Memory Tapes, pernah membuat lagu bernuansa horor berjudul "Yes I Know". Lagu tersebut merupakan salah satu komposisi dalam album "Player Piano" yang dirilis pada 5 Juli 2011 silam.

Lagu ini terdengar eerie, khususnya ketika kita sedang sendiri. Vokal Hawk direkam secaradenga efek lofi yang terdengar seperti lagu-lagu jadul tahun 1960an. Tetapi sound-nya terdengar kekinian yang bergenre alternatif.

Kalau kita menyimak liriknya, sepertinya lagu ini juga tidak jauh dari bahasan tentang kematian. Ketika kita menonton video musiknya yang hitam putih dan kadang blurry, sepertinya lagu ini memang bermakna demikian. Sudah lagunya terdengar kelam, video musiknya pun suram.

Walau begitu video musiknya sangat menarik untuk ditonton. Teknik animasinya level dewa, membuat video musik lagu ini menjadi salah satu nominasi Grammy Awarads tahun 2012 kategori "Best Short Form Music Video".

6. "In Heaven (Lady in the Radiator)" - Peter Ivers

Lagu bernuansa horor lainnya datang dari sebuah film horor klasik. Lagu ini berjudul "In Heaven (Lady in the Radiator)", dinyanyikan oleh Peter Ivers. Lagu ini merupakan soundtrack film horor surealis "Eraserhead" yang dirilis tahun 1977 silam.

Film hitam putih itu menceritakan tentang seorang pria bernama Henry Spencer yang ditinggalkan oleh pasangannya yang bernama Mary untuk merawat seorang bayi yang menderita cacat. Kondisi cacat bayi itu membuat bayi itu nampak seperti bayi alien atau bayi monster.

Film ini menyuguhkan sejumlah adegan yang disturbing alias mengganggu. Salah satunya adalah adegan vision atau mimpi Henry yang bertemu dengan seorang wanita aneh berpakaian putih. Wanita yang disebut dengan Lady in the Radiator itu memiliki bulu atau tonjolan aneh di pipinya. Ia menginjak bayi Henry dengan sepatunya.

Lagu "In Heaven" yag di-lipsynch oleh wanita itu terdengar creepy. Apalagi bila kita memiliki memori tentang adegan mimpi Henry di film tersebut.

5. Lagu tema film "Halloween"

Film "Halloween" adalah salah satu film paling mencekam di dunia ini. Film rilisan tahun 1978 itu menceritakan tentang seorang psikopat keji yang memiliki masa lalu yang suram.

Film tersebut menceritakan tentang seorang pasien gangguan mental bernama Michael Meyers yang berada di fasilitas khusus setelah membunuh kakak kandungnya di malam Halloween. Belasan tahun kemudian, ia melarikan diri dari fasilitas itu dan melakukan serangkaian pembunuhan di hari Halloween.

Lagu minus vokal itu digubah oleh John Carpenter, sang sutradara dan penulis skenario film itu. Carpenter juga menggubah seluruh music score yang mengiringi adegan-adegan dalam film tersebut. Wah, keren juga ya Carpenter ini.

Lagu tema film itu terdengar lumayan menyeramkan. Ia terinspirasi musik film "Psycho" yang juga bergenre horor. Tetapi lagu tema film "Psycho" rasanya kurang horor dibandingkan dengan lagu tema "Halloween" ini.

Kepada takenote, Carpenter mengatakan bahwa ia menggunakan synthesizer yang mengemulasi instrumen tradisional seperti piano, harpischord, string (alat musik petik), brass (alat musik tiup) dan bass.

Dengan proses sedemikian rupa, hasilnya adalah sebuah lagu yang mencekam perasaan, khususnya ketika kita sedang sendirian. Lagu ini sukses membuat suasana hati menjadi dagdigdugderr.

4. "Rosemary's Lullaby" - Mia Farrow

Lagu ini dibuat untuk film "Rosemary's Baby", salah satu film horor terkenal yang dirilis tahun 1968. Film ini disutradarai oleh Roman Polanski dengan sejumlah bintang terkenal di masa itu antara lain Mia Farrow, John Cassavetes dan Ruth Gordon.

Film ini menceritakan tentang pasangan Guy dan Rosemary Woodhouse yang salah memilih tempat tinggal. Mereka bertetangga dengan seorang lansia yang ternyata merupakan anggota kelompok pemuja setan.

Kelompok itu berniat menggunakan bayi Rosemary sebagai tumbal ritual mereka. Wah, premisnya saja sudah seram ya.

Nah, lagu pembuka film itu diberi judul "Rosemary's Lullaby" atau "Sleep Safe and Warm". Lagu bernuansa horor dengan lirik sederhana "la la la" yang di-vocalise oleh Farrow itu diciptakan oleh komposer asal Polandia bernama Krzysztof Komeda.

Nuansa horor lagu ini mungkin karena dipengaruhi oleh filmnya. Lagu ini sebenarnya terdengar creepy, tapi ketika menjadi opening title rasanya kurang begitu seram.

Itu karena bagian tersebut menampilkan gambar panorama kota New York City hingga akhirnya kamera mengarah ke gedung apartemen yang menjadi awal kisah film. Gedung apartemen yang membuat hidup Guy dan Rosemary tak lagi sama.

3. "John Wayne Gacy, Jr." - Sufjan Stevens

Satu lagu yang layak masuk dalam daftar lagu horor adalah "John Wayne Gacy, Jr." yang ditulis dan dibawakan oleh Sufjan Stevens, musisi dari Amerika Serikat. Lagu beraliran indie folk ini adalah salah satu komposisi dalam album kelima Stevens yang berjudul "Illinois", dirilis tahun 2005 silam.

Lagu ini menceritakan tentang sesosok pembunuh berantai super kejam tahun 1970an bernama John Wayne Gacy, Jr.

Pengadilan memutuskan Gacy bersalah setelah terbuti menyiksa, memerkosa hingga membunuh setidaknya 33 pria muda dan anak laki-laki. Ia juga mengubur setidaknya kerangka 26 korbannya di bawah lantai rumahnya.

Tidak ada orang yang mengira bahwa Gacy adalah seorang monster. Sehari-hari ia tampil sebagai badut penghibur di sejumlah rumah sakit anak.

Penampilannya pasti lucu dan mengundang gelak tawa anak-anak. Setelah kasusnya terbongkar, orang-orang pun terkesiap seraya menjuluki Gacy sebagai "Killer Clown" atau Badut Pembunuh.

Rasanya jadi ingat dengan karakter Arthur Fleck di film blockbuster tahun 2019 yang berjudul "Joker". Karakter Fleck yang keji itu juga bekerja menjadi badut rumah sakit. Kurang tahu apakah karakter itu memang sesuai komiknya atau terinspirasi dari Gacy?

Nah, kehidupan tentang Gacy terangkum dalam lirik enam bait. Cara Stevens membawakan lagu ini sungguh apik dan berkesan dramatis walaupun lagu ini cuma diiringi piano dan gitar akustik.

2. "Kelam Malam" - The Spouse

Siapa yang tidak kenal dengan lagu ini? Gegara kesuksesan film remake "Pengabdi Setan" di tahun 2017 silam, lagu "Kelam Malam" juga ikut populer.

Dari rekamannya yang lofi dan sejumlah noise di sana-sini, banyak orang mengira lagu ini lagu lawas yang kemungkinan diproduksi tahun 1950an atau 1960an. Akan tetapi pendapat itu salah.

Lagu "Kelam Malam" ternyata adalah lagu yang khusus dibuat untuk film tersebut. Lagu itu diciptakan oleh musisi Tony Merle dan dinyanyikan oleh Aimee Saras. Pasangan suami istri itu membuat band bernama The Spouse yang secara resmi membawakan lagu tersebut.

Lagu itu terinspirasi dari lagu "Di Keheningan Malam" yang dibawakan oleh Anna Mathovani di tahun 1960an. Sebagian orang berpendapat kedua lagu itu mirip akan tetapi sebenarnya jauh berbeda.

Lirik lagu "Kelam Malam" bercerita tentang pasangan kekasih yang berikrar sehidup semati. Jadi lagu itu sebenarnya bernuansa romantis. Akan tetapi setelah digunakan sebagai soundtrack film "Pengabdi Setan", entah bagaimana lagu ini jadi bernafaskan horor.

Ketika kita mendengarkan lagu ini di saat sedang sendiri, rasanya kok jadi ngeri sendiri. Apalagi sambil mengingat karakter Ibu dalam film itu, bulu kuduk pun berdiri. Hehe..

Lagu "Gloomy Sunday" adalah salah satu lagu horor paling terkenal di muka Bumi. Lagu ini diciptakan oleh komposer dan pianis Hungaria bernama Rezso Seress di tahun 1933 silam dengan judul "Szomoru vasarnap".

Lagu ini masuk dalam daftar lagu horor karena ada banyak cerita kelam yang meenyertainya. Sebagai informasi, lagu ini dikenal dengan "Hungarian Suicide Song" karena sejumlah kasus bunuh diri di tahun 1920an / 1930an yang diduga berkaitan dengan lagu ini.

Entah bagaimana awalnya sehingga lagu ini dikaitkan dengan kasus-kasus bunuh diri. Sampai-sampai lagu ini dianggap mengandung kutukan yang mendorong orang untuk mengakhiri hidupnya.

Padahal sebenarnya lagu ini dibuat oleh sang komposer kepada tunangannya yang telah tiada. Tapi tragisnya, pada akhirnya sang komposer juga melakukan bunuh diri di tahun 1968 karena depresi.

Lirik lagu "Gloomy Sunday" memang mengandung kesedihan mendalam, keputusasaan, hingga perasaan bahwa tak ada gunanya untuk menjalani kehidupan.

Ada yang berpendapat, bahwa lagu itu tidak ada sangkut pautnya secara langsung dengan kasus-kasus bunuh diri yang terjadi pada masa itu.

Ada jawaban logis mengapa lagu ini dikaitkan dengan angka bunuh diri. Lagu itu dirilis pada masa "The Great Depression", krisis ekonomi sangat parah yang terjadi antara tahun 1929 hingga 1939. Saking parahnya krisis ekonomi tersebut, sebagian orang menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup mereka.

Lagu "Gloomy Sunday" sendiri sempat menjadi hits di Hungaria di masa itu. Karena kepopulerannya, dibuatlah versi Bahasa Inggris agar lebih dikenal luas.

Ketika dinyanyikan oleh Billie Holiday di tahun 1941, lagu ini semakin populer. Sebelumnya sudah ada lagu versi bahasa Rusia, Perancis dan Jepang.

Beberapa penyanyi dan musisi berhasil menginterpretasi lagu ini dengan baik. Tetapi versi asli dalam bahasa Hungaria memang paling terasa horornya. Begitu pula dengan versi Billie Holiday. Versi lainnya pernah dibawakan oleh Sinead O'Connor yang lebih nge-pop dan nuansa horornya agak rontok.

Dari sekian banyak versi lagu tersebut, versi paling menarik mungkin versi Bjork. Diaransemen ulang dengan iringan orkestra menawan, lagu versi Bjork tidak hanya artistik tapi juga bernuansa sedih sekaligus suram dan kelam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Lihat Music Selengkapnya

Tentu dalam rangka Halloween ini kami memilihkan lagu-lagu horor lokal yang ada di dalam musik Indonesia. Lagu-lagu bertema horor sendiri telah hadir di musik Indonesia sejak jaman dahulu. Karena tentu semua daerah akan punya cerita mistis tahayulnya tersendiri, yang mana semakin seram terlebih di kota yang kita alami.

Lupakan vampir, zombies, ataupun Chucky yang sedang tayang itu. Kita punya yang lebih horor. Dari kuntilanak (konon), soal kematian dan tahlilan upacaranya, hingga soal hari akhir di neraka. Ini dia 6 lagu horor dalam musik Indonesia pilihan Pophariini:

Ini salah satu dengan lirik horor yang cukup legendaris di kalangan penggemar musik folk. Meskipun musiknya luar biasa syahdu dan melenakan, bagian lirik bridge nya mengundang alis untuk berkerenyit dan membangunkan bulu kuduk.

“Aku menunggu dengan sabar / Di atas sini melayang-layang / Tergoyang angin menantikan tubuh itu”

Ini seram sekali sih. Secantik apapun yang ditunggu, kalau sosoknya melayang-layang di atas ya, buat apa? Fiks, ini horor banget. No Debat!

Putih – Efek Rumah Kaca

Ini horor dalam sudut sedikit berbeda. Dari album Sinestesia (2015) Cholil cs. Bercerita tentang kematian yang datang menghampiri dari sisi sudut pandang orang pertama. Dari bait pertamanya saja sudah langsung membuat merenung:

Saat kematian datang / Aku berbaring dalam mobil ambulan / Dengar, pembicaraan tentang pemakaman / Dan takdirku menjelang / Sirene berlarian bersahut-sahutan / Tegang, membuka jalan menuju Tuhan / Akhirnya aku usai juga.

Silahkan simak sendiri lirik seutuhnya. Bila itu belum cukup, bahkan Cholil menyelipkan lafal “La Ilaha Illalah” dalam bait reff-nya yang berarti, “Tiada tuhan selain Allah, zat yang hidup dan disembah”. Lafal ini lazim dipanjatkan dalam acara tahlilan.

Bukan, ini bukan lagu milik Isyana Sarasvati. Dan ini juga bukan lagu “Bilur” milik Danilla. Tapi ini adalah lagu milik Risa Sarasvati, salah satu dari trio Homogenic yang mengundurkan diri dan merilis karya solo nya Story of Peter di 2010. Liriknya tentang sang tante, seorang penyinden yang meninggal sewaktu sedang hamil. Itu sebabnya kita akan pendengar nyanyian sinden di lagu ini. Dan menurut salah seorang personil Sarasvati konon, karena kedekatan Risa dengan dunia mistis, kabarnya ketika dibawakan di panggung, sang tante almarhum tersebut sering ‘mampir’.

Tafsir Mistik – The Panturas

Siapa sangka lagu bernuansa surfrock bisa juga jadi meliuk seram. Single dari album terbaru, Ombak Banyu Asmara ini bercerita tentang setan yang tak mempan diusir dengan ruqyah. Eits, tapi jangan salah sangka. Lagu bertema setan ini ternyata berbicara soal manusia dengan cara menyindir. Menyamakan manusia (kita) dengan setan.

Wahai setan yang bersembunyi di antara makna / dan tak mempan diusir dengan ruqyah / Merasuki bangunan kepala / dan mengendap hingga jadi lumrah// Ruang khayalan yang tlah kau buka / beri pembenaran pada dosa-dosa manusia yang takabur neraka / dan coba ciptakan swanirwana.

Siksa Kubur – OM PSPS Feat. Warkop DKI

Bukan, bukan grup brutal death metal asal Jakarta, Siksakubur yang fenomenal itu. Yang ini datang dari salah satu personil pengocok perut legendaris yaitu Kasino “Warkop DKI”. Warkop DKI sendiri selain punya film bergenre horor komedi brilian, Setan Kridit (1980), diwakili oleh Kasino yang memang bersuara khas pernah berkolaborasi dengan Pancaran Sinar Petromaks (PSP) bernyanyi tentang hari akhir yang berjudul “Siksa Kubur”. Namun kali ini meski bernunasa dangdut liriknya sangatlah penuh perenungan dan tentunya, cukup horor.

Tukang Parkir – Benyamin S.

Kalau yang satu ini sempat ramai di jagat maya kemarin. Tukang parkir di mini market. Persoalaannya adalah bunyi peluit tukang parkir yang berujung harus menyiapkan uang dua ribu rupiah. Ramainya sampai terbagi dua kubu. Yang keberatan dengan kehadirannya, dan yang sama sekali tidak keberatan. Yang terakhir beranggapan tidak apa, itung-itung sedekah. Yang keberatan tentu karena dirasa kehadirannya sebetulnya tidak terlalu membantu sama sekali, tapi minta dibayar. Seperti hantu, muncul dan pergi sesukanya. Bahkan minta dibayar. Horor bukan?

Lagu Barat Tahun 2000an Terbaik

Offenbar hast du diese Funktion zu schnell genutzt. Du wurdest vorübergehend von der Nutzung dieser Funktion blockiert.

Pecinta film horor pasti familiar dengan soundtrack film horor yang selalu muncul dalam sebuah film. Apalagi ditambah dengan backsound yang menyeramkan ketika didengar—semakin mencekam rasanya! Buat kamu yang suka lagu horor Indonesia, berikut ada rekomendasi 5 lagu soundtrack film horor Indonesia yang wajib masuk playlist! Gak cuma horor, tapi maknanya mendalam, lho.

Baca juga: Ngantuk? Ini 6 Lagu Penyemangat Pagi, Semangat Auto Ngebut!

Musik Seram! Ini 5 Lagu Soundtrack Film Horor Indonesia yang Bikin Merinding!

5 lagu horor berikut ini memang terdengar super seram, bahkan sering digadang-gadang merupakan lagu terkutuk. Kendati demikian, lagu-lagu ini tentunya memiliki makna yang mendalam. Penasaran apa saja soundtrack film horor Indonesia yang bikin merinding? Baca sampai habis!

Takut – Risa Saraswati

Nonton music video lagu Risa Saraswati ‘Takut’ di sini!

Lagu berikutnya datang dari Risa Saraswati dengan judul ‘Takut’ yang menjadi original soundtrack serial Jurnal Risa di Disney+ Hotstar. ‘Takut’ sudah pernah dirilis, namun spesial untuk soundtrack Jurnal Risa the Series ini, lagu ‘Takut’ memiliki aransemen baru dan Risa Saraswati menyanyikan sindennya sendiri.

Lewat lagu ‘Takut,’ Risa Saraswati menceritakan tentang dirinya saat pertama kali bertemu sekaligus berkomunikasi dengan makhluk gaib. Menurut Risa Saraswati, part sinden dalam lagu ini memiliki makna mendalam—liriknya berasal dari bahasa Sunda dan pesannya adalah “Mungkin menurut orang lain, “mereka” itu menyeramkan. Tapi justru “mereka” datang untuk minta tolong,” ujar Risa Saraswati.

Malam kini semakin menakutkan

Angin pun bertiup tanpa ampun

Sebuah langkah kaki tampak ragu

‘Tuk melangkah dalam gelap

Mataku terbuka ‘tuk melihat

Hal yang tak pernah kau temui

Suara nyanyian menghantui

Entah harus ku hadapi

Nya nanya kudu kasaha?

Tapi dunya na, dunya kuring anu mana?

Malam kini semakin menakutkan

Angin pun bertiup tanpa ampun

Sebuah langkah kaki tampak ragu

‘Tuk melangkah dalam gelap

Mataku terbuka ‘tuk melihat

Hal yang tak pernah kau temui

Suara nyanyian menghantui

Entah harus ku hadapi

Nonton lyric video lagu Kinanti ‘Dhat’ di sini!

Siapa yang gak kenal dengan film KKN di Desa Penari? Film viral dengan jumlah penonton sebanyak 9 juta orang ini memiliki original soundtrack yang dinyanyikan oleh Kinanti berjudul ‘Dhat.” Lagu ‘Dhat’ berasal dari bahasa Arab yang artinya ‘Roh Suci’  (Tuhan Yang Maha Suci). Aransemen Jawa yang kental serta alunan gamelan membuat lagu ini semakin mencekam, ditambah suara sinden khas dari Kinanti.

Baca juga: Soundtrack KKN di Desa Penari, DHAT Tembus 1+ Juta Kali Diputar di YouTube!

Makna ‘Dhat’ yaitu manusia harus paham bahwa Tuhan adalah Zat Maha Pencipta, namun iblis, demit, atau setan seringkali dianggap sebagai pemeran antagonis. Padahal, jika ditelaah lebih dalam, kebohongan, nafsu birahi, dan rasa memiliki memang sudah tertanam di dalam hati setiap manusia. Sehingga, ‘Dhat’ membuat manusia berkaca, apakah semua kejadian buruk di dunia terjadi karena iblis itu sendiri atau ada ikut campur manusia yang bersatu dengannya?

SANG HYANG SUKMA NYAWIJI MRING DARAH MAMI

KULA KATITAH SAKA AGNE LAN PARA DANYANG ING TANAH JAWI, SEDAYA TURUN KAMI

JIN PRAYANGAAN LAWAN PERI, ILU-ILU BANASPATI, SEDAYA ANAK MANIRA

KULA KATITAH SAMI WENEH WERNA-WERNINE JAGAD RAYA

SIRA SEDAYA DORA-CARANE KATHAH, DUMEH LAWAN RUMANGSA PALING SAMPURNA

ILANG WIRANGE WANITA, KEH PRIYA ITUNG PAWASTRI, ANANGING MALAH DEDEMIT KANG DADI WEDHUS IRENG

SETAN WUS AWOR MANUNGSA, DATAN KENA KNAWRUHAKEN BECIK, AKEH WONG KRANJINGAN IBLIS

YAIKU WEKAS MANIRA, PAN ING KONO AWORA DEMIT MALIH

SING ELING LAN WASPADA, TARI KAWULA DATAN SIRNA

Pesan Untukmu – Risa Saraswati dan Prilly Latuconsina

Nonton music video lagu Prilly Latuconsina ‘Pesan Untukmu’ di sini!

Last but not least, ‘Pesan Untukmu’ yang dinyanyikan oleh Risa Saraswati dan Prilly Latuconsina—lagi-lagi, merupakan original soundtrack Danur 3: Sunyaruri. Lagu ini menceritakan tentang manusia pasti akan menemui ajalnya meski tidak pasti kapan. Di masa-masa hidup, hantu-hantu temannya Risa Saraswati mengajak manusia untuk duduk dan tinggal bersama mereka sebentar sembari melihat mereka tanpa air mata dan derita.

Sejujurnya, makna lagu ini lebih ke pesan untuk para manusia kalau kamu akan bahagia dan janganlah terus mengeluh.

Rentang hidup takkan lama

Lalu haruskah mengeluh

Tentang akhir yang pasti?

Tinggal sebentar, duduk di sini

Jangan ratapi aku seolah telah pergi

Ingat pesanku, kau ‘kan bahagia

Tanpa air mata, tanpa derita

Na-na-na-na-na-na-na-na-na

Tinggal sebentar (tinggal sebentar), duduk di sini

Jangan ratapi aku seolah telah pergi (telah pergi)

Ingat pesanku, kau ‘kan bahagia

Tanpa air mata, tanpa derita

Selain 5 lagu soundtrack film horor Indonesia yang telah disebutkan, jangan lupa juga untuk mendengarkan lagu tentang mantra pemanggil jin, yaitu ‘Mantra Dahana’ dari Iwa K dan Madukina, ya! Lagu tersebut menceritakan tentang kehidupan Walisdi sang pocong gundul yang membenci kehidupannya hingga memutuskan untuk berkolaborasi dengan Jin Banaspati dan memilih mati demi keabadian.

Dengarkan semua lagu horor di atas di seluruh digital streaming platform, ya. Nonton juga film masing-masing soundtrack, supaya makin mencekam ketika streaming lagunya!

IVANNA – Risa Saraswati

Nonton music video lagu Risa Saraswati ‘Ivanna’ di sini!

Rekomendasi pertama yaitu lagu ‘Ivanna’ yang dinyanyikan oleh Risa Saraswati. Risa Saraswati membagikan pengalamannya ketika proses rekaman lagu IVANNA—ternyata suara Ivanna asli dihadirkan dalam lagu tersebut. “Pada saat proses take vocal, saya manggil Ivanna karena saya ingin masukkin suara dia di lagu itu. Biar yang dengerin lagu itu gak cuma kita, tapi dua dunia,” ujar Risa Saraswati.

Lagu IVANNA by Risa Saraswati menjadi original soundtrack film Ivanna, salah satu film yang termasuk dalam Danur Universe. Bahkan, Danur Universe adalah cerita yang diadaptasi dari kisah nyata Risa Saraswati yang peka terhadap makhluk-makhluk astral.

Dalam music video IVANNA, Risa Saraswati mengenakan busana hitam dengan hiasan lilin yang menambah kesan horor. Music video ini menggambarkan emosi hingga pesan yang hendak disampaikan oleh Ivanna secara langsung. Merinding pasti dengernya!

Dunia terhalang tempurung

Runyam lirih menyesak

Sandiwara tanpa jejak

Diri yang lugu mengabdi

Akar menyayat sisi yang tlah meronta

Dendam membakar diri yang tersesat

Ucap menyeruak di dalam kalbu

Gelap menghantui hati yang beku

Ivanna Ivanna Ivanna Ivanna

Ivanna Ivanna Ivanna Ivanna

Akar menyayat sisi yang tlah meronta

Dendam membakar diri yang tersesat

Ucap menyeruak di dalam kalbu

Gelap menghantui hati yang beku

Ivanna Ivanna Ivanna Ivanna

Ivanna Ivanna Ivanna Ivanna

Ivanna Ivanna Ivanna Ivanna

Ivanna Ivanna Ivanna Ivanna